6/08/2017

Genre atau Aliran Dalam Dunia Fotografi

Dunia fotografi kian hari kian bertambah maju. Kreatifitas para fotografer juga semakin berkembang sehingga membuat fotografi terbagi-bagi menjadi beberapa genre (aliran fotografi). Perbedaan genre ini membentuk style dan dasar tersendiri. Meskipun ada banyak sekali genre fotografi, namun di sini saya akan mencoba membahas beberapa jenis fotografi yang sifatnya umum, yang sudah tidak asing untuk didengar oleh masyarakat umum.

Genre atau bisa disebut juga aliran dalam fotografi sebenarnya ada cukup banyak namun yang umum dan dikenal oleh banyak orang diantaranya adalah Fotografi Jurnalistik, Fashion Photography, Portrait Photography, Wedding Photography dan Fotografi Produk
Genre atau bisa disebut juga aliran dalam fotografi sebenarnya ada cukup banyak namun yang umum dan dikenal oleh banyak orang diantaranya adalah Fotografi Jurnalistik, Fashion Photography, Portrait Photography, Wedding Photography dan Fotografi Produk


GENRE FOTOGRAFI

Fotografi Jurnalistik

Salah satu genre fotografi yang paling penting, sifatnya lebih mengedepankan informatif daripada entertainment, dimuat di media massa dan berisi visual yang faktual.

Foto jurnalistik pertama diambil pada saat Perang Crimean (Perang antara Rusia dan kekaisaran Otoman). Pada saat itu, seorang lithographer dan pelukis yang bernama Carol Szatmari mendokumentasikan kejadian tersebut. Akhirnya ada beberapa media Inggris yang tertarik untuk mem-publish foto jurnalistik pertama dilakukan. Foto jurnalistik tidak harus menceritakan tentang perang, jika kalian memotret konser musik dan memberitakannya di media massa, itu adalah foto jurnalistik. Bahkan jika kalian hanya memotret seekor ayam di halaman dan membuat berita tentangnya kemudian dimuat di media massa, itu juga sudah termasuk ke dalam jenis foto jurnalistik.

Intinya, sebuah foto yang sifatnya fakta, mengandung peristiwa dan juga dimuat di media massa atau elektronik. Selain itu, setiap foto jurnalistik menggunakan caption untuk memperjelas apa yang sebenarnya terjadi di dalam foto yang di ambil tersebut. Hal ini juga dibuat agar para pembaca tidak bingung dengan apa yang sebenarnya fotografer tersebut ingin sampaikan (tersirat).

Foto Jurnalistik pada perang Crimean
Foto Jurnalistik pada perang Crimean

Berbeda dengan beberapa genre foto lainnya, tidak ada rekayasa di dalam foto jurnalistik. Memang fotografer merekonstruksi kembali realitas yang terjadi, namun ia tidak melakukan secara berlebihan hanya sekedarnya saja. Foto jurnalistik sifatnya tidak mengada-ada, karena untuk informasi pada masyarakat umum, kita tidak bisa memberikan sesuatu yang sifatnya mengandung unsur kebohongan.

Fotografi Fashion (Fashion Photography)

Fashion Photography merupakan genre fotografi yang dibuat untuk memasarkan suatu produk fashion. Merupakan sebuah iklan namun dengan pendekatan fotografi. Biasanya memakai model yang representatif sebagai personal branding dari produk fashion tersebut.

Fashion Fotography sudah berusia cukup lama, bahkan berdekatan dengan munculnya fotografi itu sendiri. Pada awal abad ke-19, majalah Vogue yang kini menjadi sebuah majalah fashion yang menjadi cikal bakal karakter foto fashion kontemporer.

Edward Steichen adalah orang yang di tantang untuk membuat sebuah karya foto dengan pendekatan fine art untuk mempromosikan sebuah brand fashion. Maksudnya adalah untuk mewujudkan bahwa fashion juga merupakan salah satu bagian dari seni rupa. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa fashion photography sangat kental dengan pendekatan seni rupa yang cukup tinggi.

Edward Steichen adalah orang yang pertama kali ditantang untuk membuat karya foto dengan pendekatan fine art untuk mempromosikan sebuah brand fashion
Edward Steichen adalah orang yang pertama kali ditantang untuk membuat karya foto dengan pendekatan fine art untuk mempromosikan sebuah brand fashion

Saat ini fashion photography berkembang sangat pesat, hal ini dikarenakan fashion itu sendiri sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern saat ini, terutama di Indonesia. Selain itu, banyak majalah fashion yang bermunculan dan juga industrinya perkembangannya semakin pesat. Ini membuat kebutuhan akan fashion photography meningkat tajam.

Contoh Fashion Photography dari seuah brand fashion dunia
Contoh Fashion Photography dari seuah brand fashion dunia

Fashion photography saat identik dengan teknik yang tinggi dan juga peralatan yang cukup mumpuni. Para fotografer fashion sekarang tidak hanya tergantung pada popularitas model yang dipilih untuk mempresentasikan produk. Konstribusi make up artis dalam foto fashion juga sangat besar. Bisa dikatakan ia adalah bagian penting selain designer dan fotografer. Karena untuk proses eksekusi foto fashion, biasanya seorang make up artis diwajibkan untuk membuat make up yang membuat foto menjadi lebih menarik untuk dipandang.

Portrait Photography

Portrait photography adalah cikal bakal dari foto studio yang biasa kita lakukan ketika ingin membuat sebuah pass foto (misalnya ukuran 2x3, 3x4, 4x6 dan ukuran lainnya). Portait photography adalah jenis fotografi yang mengedepankan emosi, karakter dan juga mood dari subjek yang akan kita foto. Biasanya ia menonjolkan ekspresi dari muka subjek, meskipun background dan bagian tubuh juga masuk ke dalam frame.

Portrait Photography merupakan cikal bakal dari foto studio
Portrait Photography merupakan cikal bakal dari foto studio

Kunci dari genre ini adalah bagaimana kita bisa mempresentasikan objek yang kita potret ke dalam sebuah frame. Bagaimana kita menggali karakter objek tersebut adalah bagian yang penting sebelum melakukan eksekusi. Karena jika kita hanya memotret, apa bedanya dengan foto kita dengan pass foto yang hanya memotret asal terang atau cerah?

Objek dalam portrait photography sendiri tidak hanya manusia, ia bisa saja hewan. Ada beberapa fotografer yang memang spesialis dalam memotret hewan peliharaan. Mungkin di Indonesia itu merupakan hal yang sangat aneh, namun di beberapa negara seperti Amerika Serikat, potret dari binatang peliharaan merupakan bagian dari gaya hidup.

Selain itu, popularitas sang objek adalah poin plus. Tidak berarti ketika memotret orang yang terkenal maka hasilnya akan langsung terlihat bagus. Karena kita tetap perlu melakukan eksplorasi pada gaya dan juga cahaya yang akan dikeluarkan nantinya.

Dalam genre potrait photography, teknik pencahayaan merupakan hal yang sangat penting, karena mood dan juga karakter objek dibangun dari sini. Para fotografer portrait biasanya menggunakan lebih dari sumber cahaya. Ini di maksudkan untuk mendapatkan foto yang lebih berdimensi.

Foto potrait tidak hanya dilakukan di studio, tetapi bisa juga dilakukan di luar dengan bantuan sinar matahari. Dikombinasikan dengan cahaya artificial yang lain, sinar matahari bisa memberikan efek menarik dan juga sebagai pengganti main light (cahaya utama).

Wedding Photography (Fotografi Pernikahan)

Genre ini tergolong genre baru dalam dunia fotografi karena sempat menjadi perdebatan pada wacana fotografi kontemporer. Ada yang bilang, wedding fotografi adalah perpaduan dari fine art photography, journalistic dan juga fashion photography. Namun ada juga beberapa orang yang mengatakn kalau wedding photography bukan sebuah genre, ia hanya sebuah brand saja.

Wedding Photography merupakan salah satu jenis genre fotografi yang banyak peminatnya, hampir semua pasangan yang mau menikah melakukan foto ini
Wedding Photography merupakan salah satu jenis genre fotografi yang banyak peminatnya, hampir semua pasangan yang mau menikah melakukan foto ini

Dari kontroversi tersebut ada beberapa hal yang mungkin menarik untuk dilihat. Salah satunya adalah bagaimana wedding bisa berkembang pesat pada zaman sekarang ini, terutama di Indonesia. Sejak dimulai awal tahun 2000-an, wedding photography menjadi trend pada 7 tahun ke belakang. Para pengantin menjadikan wedding photography ke dalam list barang yang harus ada pada saat pernikahan.

Secara karakteristik tidak ada yang spesial dalam wedding photography, ia hanya mendokumentasikan momen pernikahan seseorang. Hal yang paling menarik bukan muncul dari karakteristiknya, namun dari fotografer itu sendiri. Bagaimana pendekatan visual dari fotografer tersebut dalam menangkap momen-momen pasangan yang menikah, itulah yang menarik dalam wedding photography.

Seorang fotografer yang memiliki pendekatan fashion akan menampilkan wedding photography secara fashion. Sedangkan yang berlatar belakang jurnalisme, mungkin akan menampulkan visual yang lebih kuat pada momen dan juga peristiwa. Pendekatan visual yang berbeda ini akan menghasilkan gambar yang berbeda nanti pada hasil akhir fotonya.

Kewajiban yang harus dilalui oleh mayoritas masyarakat Indonesia, hal ini merupakan bisnis yang mungkin akan bertahan lama. Namun yang perlu diperhatikan oleh fotografernya adalah bagaimana ia menjaga konsistensi dan juga melakukan pembaharuan pada produknya.

Wedding photography secara mendasar dibagi menjadi 2 tahap, yaitu pra-wedding dan wedding.

Pra-wedding lebih kepada pose calon pengantin yang bentuknya konseptual. Biasanya hasil fotonya akan dipajang pada hari pernikahan nanti atau mungkin untuk cover undangannya. Pendekatan visual yang digunakan berbeda-beda, namun kebanyakan seperti foto fashion dan juga model.

Selanjutnya adalah wedding documentation. Foto ini lebih kepada dokumentasi acara resepsi pernikahan yang berlangsung. Seperti sebuah foto esai jurnalistik yang menceritakan pernikahan.

Fotografi Produk

Secara sederhana, foto produk adalah sebuah foto yang fungsinya untuk mengiklankan sebuah produk tertentu. Oleh karena itu sang fotografer harus paham ilmu komunikasi dan juga pemasaran ketika ingin memvisualisasikan produk tersebut lewat media fotografi.

Contoh Fotografi Produk dari salah satu brand sepatu lokal Indonesia
Contoh Fotografi Produk dari salah satu brand sepatu lokal Indonesia

Jenis foto produk bisa sangat banyak. Seperti makanan, gadget atau elektronik , kendaraan dan juga fashion. Sebenarnya foto fashion merupakan salah satu sub genre dari produk, karena sifatnya adalah memasarkan sebuah produk. Namun ia bisa juga berdiri sendiri karena sangat kental dengan fine art photography.

Karena sifatnya iklan, fotografer diharuskan mengerti kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut. Terutama brand image yang diinginkan oleh produk tersebut. Jika produk tersebut sifatnya maskulin, sang fotografer harus bisa memvisualkan “kemaskulinan” yang ada dalam produk tersebut. Jika produk tersebut citranya “lembut”, maka sang fotografer juga harus paham bagaimana membuat foto tersebut menjadi sesuatu yang ramah dan mudah diterima oleh masyarakat ketika melihat iklan tersebut.

Untuk membuat foto produk, kita harus memiliki team. Karena harus ada yang paham bagaimana membentuk konsep kreatif, ada yang harus paham bagaimana karakter produk hingga editing. Hal ini akan lebih baik jika dilakukan secara team daripada individu.
Load disqus comments

0 comments