DKI Jakarta merupakan Ibukota dari
Indonesia, kalian semua tentunya sudah mengetahui tentang hal ini. Namun yang
jadi pertanyaan adalah Apakah kalian sudah pernah berkunjung ke Ibukota kita
ini untuk liburan? Atau setidaknya pernah melewati kota ini?
|
Potret Wisata Kota Tua Jakarta seperti Museum Fatahillah, Taman Fatahillah, Patung Orang, Toko Merah, Museum Bank Indonesia dan masih banyak objek wisata lainnya |
Jakarta merupakan kota metropolitan
dimana hampir semua kebutuhan dan fasilitas umum tersedia di sana. Mulai dari
stadion, rumah sakit, kawasan perumahan elite, tempat hiburan, gedung pencakar
langit, perusahaan besar dan yang pasti ada kantor pusat pemerintahan NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia).
Dari banyaknya tempat yang tersedia
di Jakarta, ada salah satu tempat yang menjadi destinasi wisata yaitu Kota Tua.
Kota tua Jakarta juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama yang memiliki luas
1,3 kilometer persegi (menurut data di wikipedia) yang melintasi jakarta Utara
dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Untuk mencapai lokasi
ini bisa menggunakan berbagai jenis transportasi, baik transportasi pribadi,
transportasi online (example : Grab dan GoCar/ GoJek) maupun transportasi umum.
Bagi kalian yang lokasinya dekat pastinya bisa menggunakan kendaraan pribadi
baik itu sepeda, sepeda motor maupun mobil. Tetapi apabila kalian berlokasi di
luar Jakarta bisa menggunakan trasnportasi umum karena hal ini bisa menghemat
pengeluaran kalian termasuk bisa menghindari kemacetan.
Ada berbagai transportasi umum yang
bisa kalian gunakan ada bus, angkot, bajaj, dll. Tetapi di kota yang modern
sekarang ini sudah disediakan Bus Trans Jakarta dan juga ada kereta (KRL) yang
melayani berbagai rute yang kalian inginkan. KRL adalah jenis transportasi yang
saya rekomendasikan apabila lokasi tempat tinggal kalian berada jangkauan KRL.
Karena saya tinggal di BSD Tangerang, maka saya akan memberikan gambaran rute
dari stasiun Serpong menuju ke Kota Tua.
|
Letak Stasiun yang ada di BSD Tangsel yaitu Rawa Buntu dan Serpong |
Rute KRL dari BSD Tangerang Menuju
Kota Tua
Untuk naik KRL ini ada sedikit
perbedaan dengan kereta antar propinsi yang sering kalian gunakan untuk
bepergian jauh atau mungkin ketika mudik lebaran. Perbedaan tersebut terletak
pada proses pembayaran tiket. Pembayaran tiket KRL sudah menggunakan sistem
Cashless (tanpa uang fisik untuk membayar tiket). Kalian yang baru pertama kali
mencoba untuk menaiki KRL harus membeli kartu Commuter pada loket yang berada
di masing masing stasiun.
|
Kartu Commuter Line Jakarta |
Seingat saya untuk satu kali menaiki
KRL menuju Kota Tua kita membayar Rp 18 ribu, sudah dapat kartu dan saldo untuk
sekali jalan. Kartu ini bisa digunakan berulang kali apabila kalian sering
menggunakan transportasi ini, namun kalian harus mengisi saldo terlebih dahulu
misalkan Rp 100 ribu supaya awet dan tidak sering isi ulang. Cara menggunakan
kartu ini sangat mudah, cukup tempelkan saja pada scanner pada peron masuk.
Sebenarnya apabila kalian sudah
memiliki e-money (misalnya E-Toll Mandiri) kalian tidak perlu lagi membeli
kartu Commuter, karena E-Toll juga bisa digunakan untuk transaksi
pembayarannya. Namun kalian tidak bisa langsung scan pada pintu masuk, kalian
harus aktivasi/registrasi terlebih dahulu. Caranya sangat mudah di dekat pintu
masuk disediakan box hitam untuk cek saldo & aktivasi, cukup kalian
tempelkan pada scanner sampai saldo E-Toll muncul di layar baru setelah itu kalian
scan pada pintu masuk (Aktivasi ini dilakukan hanya pertama kali saja). Satu
hal yang perlu kalian ketahui, E-Toll ini hanya bisa digunakan untuk satu orang
saja, maksudnya sebagai contoh kalian berdua bersama pasangan kalian dan
menggunakan hanya satu E-Toll saja, itu tidak bisa, kalian harus punya dua
E-Toll.
|
E-Money (Ex. E-Toll) yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran elektronik Commuter Line |
Apabila kalian bertempat tinggal atau
berada di wilayah BSD Tangerang Selatan untuk mencapai Kota Tua menggunakan
Kereta Commuter ini rutenya cukup mudah. Ada 2 stasiun yang bisa kalian bisa
gunakan sebagai titik awal keberangkatan kereta, yaitu Stasiun Serpong (sebelah
Pasar Serpong) dan Stasiun Rawa Buntu. Naiklah kereta jurusan Stasiun Pasar
Minggu jangan sampai salah jurusan nanti malah ke Parung Bogor. Setelah sampai
di Stasiun Pasar Minggu kalian turun dan berpindah ke kereta jurusan Manggarai.
Kalian harus menyeberang rel terlebih dahulu karena kereta berada pada jalur
yang berbeda. Setelah kalian sampai di Stasiun Manggarai turun kembali dan
berpindah lagi ke kereta Jurusan Jakarta Kota. Akhirnya setelah 3 kali berganti
kereta kalian sampai di Stasiun Jakarta Kota ini, yang sebenarnya kalian sudah
sampai di wilayah Kota Tua Jakarta. Jangan sampai salah arah ketika akan menuju
ke Kota Tua ini, ketika kalian keluar dari Stasiun ambil arah kanan melalui
trotoar yang mengarah ke lampu merah. Tidak usah panik bagaimana kalian
menyebrangi jalannya karena tidak ada JPO, ada lorong bawah tanah sebagai
tempat menyebrangnya dan di lorong tersebut ada banyak ruko yang menjual
berbagai macam aksesoris atau oleh-oleh. Keluar dari lorong tersebut kalian
akan disuguhi sebuah museum yang cocok sebagai salah satu spot Foto yang bagus.
|
Tempat Penyebrangan Orang Bawah Tanah di stasiun Jakarta Kota, Kota Tua |
Objek Wisata Kota Tua
Setelah sekitar 200 meteran dari
stasiun Jakarta Kota Kalian berjalan kaki, kalian akan disambut dengan berbagai
macam patung orang dengan kostum yang berbeda-beda. Pastinya patung ini sering
masuk media elektronik, karena saya
sebenarnya juga penasaran melihat langsung patung orang ini makanya saya
mendatangi Kota Tua ini.
|
Stasiun Jakarta Kota |
|
Patung Orang Jenderal Soedirman |
|
Manusia Batu Tentara Indonesia |
|
Manusia batu melayang |
|
Manusia batu Penjaga Kota Tua |
Museum Bank Indonesia
Museum inilah yang akan kalian temui
pertama kali ketika kalian keluar dari terowongan penyebrangan. Bangunan besar
dan kokoh ini terlihat cukup menarik karena dari sudut kamera terasa apik
sebagai background sebuah foto. Apabila kalian seorang muslim ketika berada dia
area museum BI ini dan mau menjalankan sholat, ada sebuah masjid yang letaknya
berada dibelakang bangunan. Arsitektur masjidnyapun cukup menarik untuk
dijadikan objek bidikan kamera kalian.
|
Wisata Kota Tua Jakarta |
|
Masjid Baitul Iman Kota Tua Jakarta |
Toko Merah
Bangunan yang dominan berwarna merah
ini konon sudah dibangun sejak ratusan tahun silam, melewati zaman kolonial dan
katanya sempat menjadi toko milik pedagang dari China. Menurut beberapa sumber
yang saya dapatkan, Toko Merah merupakan bangunan tertua yang ada di Kota Tua
ini dan dibangun pada tahun 1730. Konon pada zaman itu, bangunan ini awal
mulanya adalah rumah seorang Gubernur Jenderal VOC, Willem Baron van Imhoff.
|
Toko Merah Kota Tua |
Museum Fatahillah
Bisa dikatakan museum ini adalah
icon-nya Kota Tua, karena sebagian besar orang mengenal kota tua dengan
museumnya Fatahillah ini. Fatahilla sebenarnya bukan nama resmi dari museum
ini, nama resminya adalah Museum Sejarah Jakarta namun terletak di Jalan
Fatahillah dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi. Banyak orang yang
berfoto dengan background bangunan ini karena memiliki ciri khas dari segi
arsitektur bangunannya.
|
Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta dengan Tamannya yang luas |
Taman Fatahillah
Ada juga hamparan luas atau bisa
dikatakan seperti lapangan yang sebenarnya ini adalah sebuah Taman yang
dahulunya adalah sebuah Alun – alun. Mungkin kalain pernah melihat acara di
televisi yang memperlihatkan artisnya jalan-jalan ke Kota Tua dan menaiki
sepeda ontel tua di sebuah area lapangan, nah di sinilah tempatnya. Kalian bisa
berbaur dengan banyak orang sambil berfoto.
|
Taman Fatahillah Kota Tua |
Sebenarnya masih ada beberapa tempat
lain yang menarik untuk kalian kunjungi, namun penulis hanya bisa membagikan
sedikit informasi ini saja, karena cukup melelahkan keliling area Kota Tua ini
dengan berjalan kaki. Mungkin lain kesempatan bisa explore lebih banyak lagi
dari tempat ini.
0 comments