Tips aman belanja online di marketplace supaya tidak tertipu |
Pengertian E-Commerce
E-Commerce (Elektronik Commerce) atau orang indonesia mengenalnya sebagai “Toko Online” secara umum dapat diartikan sebagai penjualan dan pembelian barang yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai alat perantaranya. Dengan pemanfaatan teknologi digital ini memungkinkan antara penjual dan pembeli bertransaksi secara virtual tanpa adanya tatap muka secara langsung.
Contoh E-Commerce apa saja?
E-Commerce mulai booming selama beberapa tahun ini, khususnya
di Indonesia. Padahal secara global, E-Commerce sudah digunakan sudah cukup
lama, sebut saja marketplace Amazon, Ebay, Alibaba, dll. Di indonesia ini
menurut penulis E-Commerce yang pertama dikenal dan digunakan adalah Toko Bagus
(tokobagus.com) yang sekarang sudah rebranding menjadi OLX. Untuk saat ini sudah
bermunculan E-Commerce besar lainnya di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee,
Bukalapak, BliBli, dll. Kalau ditelusuri lebih dalam lagi, sebenarnya penyumbang
dana pada E-Commerce yang ada di Indonesia adalah para pemain besar dunia
seperti yg ada di atas misalnya Alibaba.
Amankah berbelanja secara online?
Banyak bermunculan berita di internet tentang kasus penipuan
yang dialami oleh para pembeli dengan beragam motif. Ada yang tertipu karena
produk yang diiklankan berbeda dengan produk yang dikirimkan, ada juga yang belanja
barang A tetapi yang dikirim adalah barang B, dan masih banyak lagi motif
lainnya. Sebenernya masing-masing platform digital untuk E-Commerce tersebut
sudah memiliki standar keamanan yang mumpuni, karena penyedia platform tersebut
pasti memiliki komitmen untuk menjaga kualitas aplikasi yang mereka naungi dan
mereka develop. Intinya adalah belanja di E-Commerce itu AMAN, asalkan kita
menggunakan E-Commerce yang resmi, yang iklannya sudah muncul di media
elektronik seperti televisi misalnya. Yang tidak aman adalah ketika kalian
belanja secara online, tetapi kalian tidak menggukana platform resmi untuk
E-Commerse, contoh mudahnya adalah kalian yang masih menggunakan Facebook. Karena
kurangnya pengetahuan tentang hal ini banyak orang yang tertipu disitu. Perlu
diketahui, Facebook adalah platform digital untuk media sosial, sarana untuk
kita berinteraksi dengan banyak orang di seluruh dunia sehingga kita mempunyai
banyak teman atau kenalan dan bukan sarana untuk dagang yang aman. Facebook
tentunya tidak akan bertanggung jawab apabila terjadi kasus-kasus penipuan
tersebut.
Cara belanja secara online yang aman seperti apa?
Supaya kita aman dalam berbelanja secara online kita harus
paham terlebih dahulu alur dari transaksi jual beli di E-Commerce tersebut. Hal
yang pertama kita lakukan adalah memilih platform yang sudah besar seperti yang
sudah saya sebutkan di atas, Tokopedia, Shopee, dll. Hal selanjutnya yang sangat
penting untuk diketahu adalah terkait aliran Uang. Misalnya kita belanja sepatu,
kita tentunya melakukan pembayaran dengan cara di transfer, baik itu melalui
internet banking, m-banking, minimarket, ATM, dll. Apakah kalian berpikiran
bahwa setelah kita transer, uang tersebut akan masuk ke rekening penjual? Kalau
kalian berpikiran seperti itu, kalian SALAH BESAR. Uang yang kalian transfer
akan masuk ke rekening penyedia platform E-Commerce tersebut misalnya kalau
kita belanja di Tokopedia (Sebagai contoh saya gunakan Tokopedia), maka uang yang
kita transfer akan masuk ke rekening Tokopedia (rekening tokopedia ini biasanya
kita kenal dengan nama rekbek atau rekening bersama). Dana kalian tersebut akan
ditahan di rekening tersebut sampai kalian menerima barang yang kalian pesan
dengan baik, sesuai dengan yang di iklankan di toko si penjual. Apabila barang
yang kalian pesan sudah diterima dengan baik dan sesuai dan kalian sudah
menyelesaikan transaksi di aplikasi Tokopedia, baru dari pihak Tokopedia akan mentransfer
uang yang kalian transfer sebelumnya ke rekening si penjual.
Bagaimana kalau barang tidak sesuai? Setiap platform
E-Commerce menyediakan fitur di aplikasi untuk melakukan komplain, maka yang
perlu kalian lakukan adalah menggunakan fitur tersebut, menuliskan hal apa yang
ingin kalian komplain terkait barang tersebut. E-Commerce ini secara tidak
langsung menjadi mediator antara kalian sebagai pembeli dan juga penjual. Ketika
kalian mengajukan komplain tersebut, secara otomatis uang yang kalian transfer
masih ditahan oleh Tokopedia sampai terjadi kesepakatan antara penjual dan
pembeli. Tergantung kasusnya seperti apa, misalnya penjual tidak mau barang
tersebut diretur dan tidak kooperatif maka pihak Tokopedia akan mengembalikan
uang kalian dan penjual tidak akan mendapat apapun, malahan akan mendapat
kerugian karena barangnya tidak kembali.
Bagaimana dengan COD?
Cash On Delivery (COD) secara umum adalah terima dulu baru
bayar. COD menjadi salah satu metode transaksi pembayaran pada saat terjadi
transaksi jual beli yang sudah digunakan sejak dulu, bahkan sebelum menjamurnya
E-Commerce. Hampir semua platform menanamkan fitur ini pada aplikasi E-Commerce
mereka, tujuannya adalah untuk memberikan keleluasan kepada pembeli untuk
memilik metode pembayaran. Karena kurang pemahaman masyarakat kita terhadap
metode-metode transaksi menjadikan COD menjadi bumerang sekarang ini. Para pembeli
banyak yang salah mengartikan COD ini. Mereka berpikir bahwa COD itu kalau
barang yang kita terima sesuai dengan apa yang diiklankan mereka akan membayar,
apabila tidak sesuai mereka tidak mau membayar. Pemahaman seperti ini lah yang
meresahkan terutama bagi para kurir. Perlu kalian ketahui lagi, kalian belanja
secara online jadi kalian harus membaca peraturan yang disediakan di
masing-masing platform E-Commerce tersebut.
Alur COD adalah setelah kalian melakukan order barang, maka ada
pihak keempat (pihak pertama adalah pembeli, pihak ke dua adalah penjual, pihak
ke tiga platform E-Commerce dan pihak ke empat adalah kurir). Kurir akan
mengambil barang ke penjual tanpa mereka tahu apa isi barang tersebut secara
detail, intinya tugas mereka adalah mengambil barang ke penjual dan
mengirimkannya ke pembeli, hanya itu. Jadi kalau kalian menerima paket kiriman
dari kurir, segera bayar, baru setelah itu kalian buka paket barang tersebut. Karena
pihak expedisi/jasa antar barang juga mempunyai SOP (standar operasional
prosedur) sendiri. Setelah kalian bayar apakah kurir akan transfer ke penjual? Tentu
saja tidak. Sama seperti yang sudah dijelaskan di atas, penjual tidak akan
mendapatkan uang sebelum pembeli benar-benar menyelesaikan transaksinya di
aplikasi tersebut, kalau ada masalah silakan komplain melalui aplikasi.
Apa tips berbelanja secara online?
- Pastikan berbelanja pada marketplace yang sudah besar dan iklannya sudah ada di mana-mana.
- Gunakan fitur filter pada pencarian pada aplikasi, saran saya untuk barang yang harganya tergolong mahal pilihlah option Official Store. Official store adalah toko resmi dan dipastikan tidak akan ada penipuan dan barangnya dijamin original bukan palsu/ KW. Misalnya kalau kita akan berbelanja Smartphone Samsung, maka carilah Official Store Samsung.
- Apabila tidak ada Official Store produk yang sedang kalian cari, kalian bisa berbelanja di toko biasa, tetapi dengan memperhatikan detail penting seperti jumlah produk yang sudah terjual berapa, ulasan dari para pembeli bagus atau tidak.
- Jangan menyelesaikan transaksi pembelian di aplikasi apabila produk tidak sesuai dengan yang diiklankan, gunakan fitur komplain yang disediakan.
0 comments